Dampak Bencana Alam

Dampak Bencana Alam

Bencana alam merupakan kejadian paling mengerikan di muka bumi karena bencana alam umumnya menimbulkan dampak yang sangat besar. Berikut ini beberapa dampak akibat terjadinya bencana alam:
Dampak terhadap Lingkungan
Bencana alam juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan. Misalnya, belerang akibat letusan gunung berapi dapat merusak tanah dan mencemari air karena dapat meningkatkan kadar asam air maupun tanah. Aliran air akibat banjir di daratan juga dapat mengkikis lapisan top soil lahan pertanian maupun perkebunan sehingga lahan akan terdegradasi.

Dampak terhadap Infrastuktur

Bencana alam dalam skala besar dapat menyebabkan rusaknya prasarana dan sarana sehingga menyebabkan berbagai aktivitas terganggu. Selain itu, bencana alam dapat menyebabkan kerugian berupa kehilangan harta benda yang tak sedikit jumlahnya.

Dampak terhadap Perekonomian

Bencana alam menimbulkan banyak kerusakan yang dapat mempengaruhi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, akibatnya pembangunan perekonomian akan terhambat. Selain itu, bencana alam akan menyebabkan kelangkaan sumber daya sehingga akan timbul berbagai masalah dalam perekonomian suatu negara. Bencana alam juga dapat mempengaruhi harga komoditas pangan dan energi yang tentunya akan memicu terjadinya inflasi.
Dampak terhadap Kehidupan
Bencana alam memang tidak dapat diduga kapan dan di mana terjadinya sehingga tak heran jika menyebabkan banyak korban jiwa. Beberapa bencana alam yang sangat dahsyat bahkan dapat memakan jutaan korban jiwa. Tidak hanya manusia, bencana alam juga mengakibatkan matinya banyak hewan yang tidak sempat menyelamatkan diri dari bencana alam.
Mitigasi terhadap Bencana Alam

Bencana alam memang dapat menimbulkan dampak dan kerugian yang sangat besar, namun hal tersebut dapat dikurangi melalui mitigasi. Mitigasi bencana alam merupakan upaya mengurangi dan mencegah risiko kehilangan harta benda dan korban jiwa  akibat bencana alam.
Mitigasi bencana alam dapat dilakukan melalui dua pendekatan, meliputi:

Pendekatan Struktural

Mitigasi strukural merupakan upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, seperti pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami.

Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) terhadap bencana dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut mampu bertahan atau mengalami kerusakan yang tidak membahayakan apabila bencana yang bersangkutan terjadi. Rekayasa teknis adalah prosedur perancangan struktur bangunan yang telah memperhitungkan karakteristik aksi dari bencana.
Pendekatan Non-struktural
Mitigasi nonstruktural adalah upaya mengurangi dampak bencana selain dari upaya tersebut diatas. Bisa dalam lingkup upaya pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu peraturan. Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU PB) adalah upaya non-struktural di bidang kebijakan dari mitigasi ini.
Contoh lainnya adalah pembuatan tata ruang kota, capacity building masyarakat, bahkan sampai menghidupkan berbagai aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas masyarakat, juga bagian dari mitigasi ini. Ini semua dilakukan untuk, oleh dan di masyarakat yang hidup di sekitar daerah rawan bencana.
Kegiatan mitigasi bencana di antaranya adalah :
  • pengenalan dan pemantauan risiko bencana;
  • perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; pengembangan budaya sadar bencana;
  • penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana;
  • identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana;
  • pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;
  • pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;
  • pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup kegiatan mitigasi bencana lainnya

Komentar